Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Pramono Pecahkan Teka-Teki Ledakan SMAN 72: Bukan Bullying Pemicunya!

2025-11-16 | 09:07 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-16T02:07:18Z
Ruang Iklan

Pramono Pecahkan Teka-Teki Ledakan SMAN 72: Bukan Bullying Pemicunya!

Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025, bukan dipicu oleh tindakan perundungan atau bullying. Pernyataan ini disampaikan Pramono setelah memperoleh kesaksian langsung dari para siswa SMAN 72. Insiden ledakan tersebut diketahui terjadi di area masjid sekolah saat kegiatan salat Jumat berlangsung.

Menurut Pramono, motif di balik aksi pelaku, seorang siswa yang kini berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), lebih condong pada pengaruh tontonan dari media sosial, khususnya YouTube. Ia menyoroti cara pelaku menyiapkan tujuh "bom" (yang diidentifikasi sebagai benda mirip senjata mainan), serta gaya berpakaian pelaku yang menyerupai "Rambo" sebagai indikasi kuat paparan konten kekerasan di internet.

Selain itu, Pramono juga menyoroti kondisi keluarga pelaku yang kurang mendapat pendampingan. Pelaku diketahui hidup terpisah dari ibunya dan selama ini tinggal bersama ayahnya yang sibuk bekerja sebagai seorang koki. Pramono sempat menjenguk pelaku yang dirawat di rumah sakit pasca insiden.

Pihak kepolisian juga menemukan tiga nama pelaku serangan teror dunia, yaitu Brenton Harrison Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan Luca Traini, tertera pada benda mirip senjata api yang digunakan oleh pelaku. Nama-nama ini dikenal sebagai individu yang melakukan aksi kekerasan bermotif ekstremisme.

Meskipun tidak ada korban meninggal dunia, beberapa siswa mengalami luka-luka dan dirujuk untuk cangkok kulit. Menindaklanjuti kasus ini, Gubernur Pramono telah meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera memberikan pendampingan psikologis kepada siswa dan mengambil langkah-langkah preventif agar insiden serupa tidak terulang. Seorang pengamat dari UGM juga menyatakan bahwa insiden ini merupakan reaksi personal yang muncul dari akumulasi tekanan psikologis dan persoalan sosial yang terinternalisasi.