
Kementerian Agama (Kemenag) tengah serius mempersiapkan pembentukan Direktorat Vokasi Madrasah, sebuah langkah strategis untuk memperkuat pendidikan kejuruan di lingkungan madrasah. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pendidikan vokasional sebagai prioritas utama dalam strategi nasional pengentasan kemiskinan.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i menjelaskan bahwa Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan menegaskan pendidikan sebagai kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan. Oleh karena itu, pemerintah akan fokus memperkuat pendidikan vokasional dan sekolah integrasi yang mampu menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja. Presiden telah menginstruksikan penguatan pendidikan vokasi sebagai strategi utama pemerintah dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
Konsep madrasah vokasi ini didasarkan pada kebutuhan agar lulusan madrasah memiliki keterampilan tambahan di luar kompetensi agama dan akademik, sehingga mereka dapat bersaing di dunia kerja. Romo Syafi'i menyoroti tingginya permintaan tenaga kerja terampil di luar negeri, dengan 27 negara Eropa yang membutuhkan sekitar 15.000 tenaga kerja terampil dari Indonesia setiap tahun. Lulusan madrasah diharapkan dapat mengambil peran dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Sebagai embrio, Kemenag selama ini telah mengembangkan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Plus Keterampilan, yang tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan agama dan akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan dunia industri. Dengan penambahan direktorat khusus di bidang vokasi ini, Kemenag berharap aspek kejuruan dapat lebih diperkuat dan lulusan madrasah benar-benar siap kerja.
Keberadaan Direktorat Vokasi Madrasah ini dinilai penting untuk memastikan tata kelola pendidikan kejuruan di madrasah berjalan lebih terarah dan terintegrasi. Romo Syafi'i menambahkan, kebijakan Presiden terkait swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi, dan industrialisasi akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan, dan lulusan madrasah diharapkan mampu mengisi ruang tersebut dengan kompetensi serta karakter unggul.
Kemenag berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan Islam yang unggul, adaptif, dan berkarakter. Pendidikan vokasional madrasah diharapkan menjadi motor baru dalam mencetak Generasi Emas 2045, yaitu generasi muda yang terampil, religius, dan siap bersaing secara global. Meskipun rencana pembentukan direktorat sedang digodok, kapan madrasah vokasi ini akan dibangun atau dibuka secara spesifik belum disebutkan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga terlibat dalam rapat terbatas yang membahas strategi penguatan pendidikan vokasi untuk mengatasi kemiskinan, termasuk dengan mendorong penguasaan bahasa asing.