:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415175/original/061986600_1763362927-Unsplash_-_Alex_Hudson.jpg)
Dalam Islam, berdagang bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan juga bagian dari ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Untuk mencapai kesuksesan yang berkah dan dagangan yang laris, umat Muslim diajarkan untuk tidak hanya mengandalkan usaha semata, tetapi juga memohon kemudahan rezeki kepada Allah SWT melalui doa-doa yang tulus. Doa menjadi jembatan spiritual yang menguatkan ikhtiar manusia.
Berdagang adalah salah satu mata pencarian yang ditekuni Rasulullah SAW, dan beliau menekankan pentingnya sifat jujur dan amanah dalam berjual beli. Selain mengedepankan sifat-sifat mulia tersebut, memanjatkan doa adalah bentuk tawakal dan pengakuan bahwa rezeki sejati datang dari Allah semata. Dengan hati yang ikhlas, doa yang dipanjatkan, serta usaha yang terus dilakukan, insyaAllah pintu rezeki akan semakin terbuka lebar.
Beberapa bacaan doa dapat diamalkan untuk memohon agar dagangan laris dan berkah:
Salah satu doa yang diajarkan dalam Al-Qur'an (QS Al-Maidah ayat 114) adalah: "اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ." (Allahumma Rabbana anzil 'alaina maa-idatam minas-samaa-i takụnu lana 'iidal li-awwalina wa Aakhirina wa Aayatam minka warzuqna wa anta khairur-raaziqiin). Artinya: "Ya Tuhan kami turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau. Beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki yang paling utama."
Doa lain yang sering dibaca adalah permohonan ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Majah: "اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً." (Allahumma innii as-aluka, 'ilman naafi'an, wa rizqon thoyyiban, wa 'amalan mutaqobbalaa). Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku mohon pada-Mu, ilmu yang bermanfaat, rezeki yang thoyyib (baik), dan amalan yang diterima."
Selain itu, terdapat doa syukur atas rezeki yang diberikan: "اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِى رَزَقَنِى هَذَا مِنْ خَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلَا قُوَةٍ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ." (Al hamdu lillaahilladzi rozaqonii haadza min khoiri khaulin minnii wa laa quwwatin, alloohumma baarik fihi). Artinya: "Segala Puji Bagi Allah yang telah memberi rezeki kepadaku dengan tidak ada daya dan kekuatan bagiku, Ya Allah, semoga Engkau senantiasa memberi berkah pada rezekiku."
Untuk memohon rezeki yang halal, luas, dan tanpa susah payah, doa berikut bisa dipanjatkan: "اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ وَلَانَصَبٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ." (Allahumma innii as-aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi'an thayyiban min ghairi ta'bin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka 'alaa kulli syaiin qadiir). Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas, dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu."
Doa lain untuk kelancaran usaha dan keberkahan rezeki adalah "يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا." (Ya Hayyu Ya Qayyum bi rahmatika astaghisu, wa ashlih li sya'ni kullahu, wa la takilni ila nafsi thorfata 'ainin abada). Artinya: "Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya."
Sebelum memulai aktivitas berdagang, membaca "Bismillaahi tawakkaltu 'alallaahi laa haula walaa quwwata illaa billaahilaliyyil`azhiim" juga dianjurkan. Artinya: "Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah."
Selain doa-doa tersebut, Al-Qur'an juga memberikan penegasan tentang jaminan rezeki dan pentingnya usaha. Allah SWT berfirman dalam QS. Hud ayat 6, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya." Namun, rezeki tidak datang kepada orang yang pasif. Manusia memperoleh hasil dari apa yang telah diusahakannya, sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Najm ayat 39-40. Bagi mereka yang bertakwa dan bertawakal, Allah akan membukakan jalan keluar dan memberi rezeki dari arah yang tak disangka-sangka, sesuai dengan QS. At-Talaq ayat 2-3. Bahkan, membaca Kitab Allah (Al-Qur'an), melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki dapat menjadi "perdagangan yang tidak akan merugi" seperti disebutkan dalam QS. Fathir ayat 29-30.
Aspek-aspek etika Islami dalam berdagang juga sangat menentukan keberkahan. Niat yang ikhlas, kejujuran, dan transparansi dalam menjelaskan kualitas, harga, dan manfaat produk adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dan kepercayaan pelanggan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang dikenal dengan sifat jujurnya dalam berdagang. Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan juga akan membuat mereka merasa puas dan berpotensi untuk kembali lagi.
Amalan pendukung lainnya untuk menarik dan memberkahi rezeki meliputi memperbanyak istighfar dan bertaubat, melaksanakan shalat Dhuha, menjaga silaturahmi, memperbanyak shalawat kepada Nabi, serta rutin bersedekah. Sedekah, khususnya, dapat mendatangkan rezeki yang berkah dan doa dari orang yang diberi sedekah akan membantu usaha berjalan baik.
Dengan memadukan ikhtiar maksimal dalam berdagang, etika bisnis yang sesuai syariat, dan rangkaian doa serta amalan yang tulus, seorang Muslim dapat memohon kemudahan rezeki kepada Allah SWT agar dagangan menjadi laris dan penuh berkah.