
Banyak individu memandang kaum introver sebagai pribadi yang pendiam atau tertutup. Namun, ciri khas kaum introver tersebut justru dapat menjadi modal berharga untuk mencapai kehidupan yang tenang dan memuaskan di masa tua. Sejumlah studi menunjukkan bahwa preferensi alami introver sejalan dengan evolusi dunia sosial seiring bertambahnya usia, bahkan berkontribusi pada tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrover atau ambiver.
Berikut adalah lima kebiasaan introver yang ternyata menjadi kunci hidup tenang di masa tua:
1. Selektivitas dalam Interaksi Sosial
Kaum introver cenderung membatasi hubungan sosial dan terbiasa menyeleksi orang-orang yang bisa berkawan dan berinteraksi dengannya. Mereka lebih mementingkan kualitas hubungan dibandingkan kuantitas pertemanan. Menurut Direktur Pendiri Stanford Center of Longevity, Laura Carstensen, pendekatan ini sangat dibutuhkan saat seseorang menginjak usia lanjut, di mana lansia lebih memprioritaskan hubungan yang mendalam. Kebiasaan ini membantu introver untuk menjaga ikatan yang kuat dengan orang-orang terdekat, meskipun jumlahnya sedikit, yang sangat berharga bagi kebahagiaan mereka.
2. Kemampuan Introspeksi dan Refleksi Diri yang Mendalam
Seorang introver memiliki pemikiran yang mendalam, suka merenung, dan memproses informasi secara internal. Saat menghadapi masalah, mereka berusaha melihat kesalahan dan mencari solusi melalui refleksi diri. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk berpikir lebih tajam dan dalam, serta menghasilkan ide-ide inovatif. Introspeksi membantu para introver menemukan ketenangan dan kebahagiaan dalam aktivitas mandiri seperti membaca atau menulis, yang pada gilirannya membuat mereka tidak terlalu bergantung pada validasi atau kehadiran orang lain.
3. Kenyamanan dengan Kesendirian untuk Mengisi Ulang Energi
Salah satu kebiasaan paling esensial bagi introver adalah meluangkan waktu untuk diri sendiri. Ini bukan tanda keegoisan, melainkan cara mereka mengisi ulang energi. Dalam suasana tenang, introver dapat merenung dan menyelami pikiran mereka, sehingga merasa lebih bahagia dalam keheningan. Memiliki waktu hening rutin setiap hari, seperti membaca buku atau menulis jurnal pribadi tanpa gangguan, merupakan kebiasaan penting yang membantu mereka berkembang pesat di masa pensiun.
4. Tingkat Kecemasan yang Lebih Rendah Terhadap Perubahan
Introver selalu terlihat lebih tenang saat menghadapi sebuah masalah. Penelitian Helene Fung dari Chinese University of Hong Kong membuktikan bahwa seorang introver mengalami sedikit kecemasan. Saat mengalami perubahan, termasuk penyusutan jaringan pertemanan yang alami terjadi seiring bertambahnya usia, introver akan lebih tenang dan tidak terkejut menghadapinya. Kemandirian emosional yang kuat juga membantu mereka menghadapi berbagai tantangan tanpa terlalu bergantung pada orang lain.
5. Dorongan untuk Terus Belajar dan Mengembangkan Diri
Untuk menjaga pikiran tetap aktif dan tajam, introver rutin terlibat dalam kegiatan belajar yang merangsang intelektual. Mereka menikmati proses mempelajari hal-hal baru dan merenung tentang berbagai topik, yang memberikan perasaan pencapaian dan kepuasan batin yang mendalam. Hobi seperti membaca, teka-teki, atau mempelajari keterampilan baru dapat membantu menjaga kesehatan kognitif dan ketahanan mental di usia senja. Kebiasaan ini memungkinkan mereka untuk terus mengeksplorasi minat dan ketertarikan mereka, yang berkontribusi pada kehidupan yang lebih berarti.