:strip_icc()/kly-media-production/medias/5416015/original/099903000_1763439068-Rukun_Haji_3.png)
Bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriah, memegang kedudukan istimewa dalam Islam sebagai salah satu bulan haram atau yang dimuliakan Allah SWT. Keutamaan beribadah di bulan ini, khususnya pada sepuluh hari pertamanya, disebutkan memiliki pahala yang setara dengan ibadah di bulan Ramadhan, bahkan amal saleh pada periode ini lebih dicintai Allah dibandingkan jihad fi sabilillah, kecuali bagi mereka yang syahid. Banyak amalan yang dianjurkan untuk meraih keutamaan di bulan suci ini, antara lain:
Pertama, Berpuasa Sunah. Umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunah pada sembilan hari pertama Dzulhijjah, terutama Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah, khususnya, memiliki keutamaan besar karena dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Kedua, Memperbanyak Dzikir, Takbir, Tahlil, dan Tahmid. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ucapan takbir (Allahu Akbar), tahlil (Laa Ilaaha Illallah), dan tahmid (Alhamdulillah) selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dzikir ini dapat dilakukan secara mutlak, yaitu kapan saja dan di mana saja, serta dzikir muqayyad yang diucapkan setelah shalat fardhu.
Ketiga, Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah. Dzulhijjah dikenal sebagai bulan haji, di mana umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul untuk menunaikan rukun Islam kelima ini. Haji dan umrah adalah amalan paling utama di bulan ini, dan bagi yang melaksanakannya dengan mabrur, ganjarannya adalah surga.
Keempat, Berkurban. Ibadah kurban adalah amalan penting yang dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan Hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah). Kurban merupakan bentuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS dan sangat dianjurkan bagi yang mampu, dengan pahala yang luar biasa dari Allah SWT.
Kelima, Memperbanyak Amal Saleh Secara Umum. Selain amalan-amalan spesifik, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan segala bentuk amal kebajikan, seperti bersedekah, membaca Al-Qur'an (tadarus), shalat sunah (seperti shalat Duha dan Rawatib), serta amar ma'ruf nahi munkar. Pahala dari amalan-amalan ini akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Keenam, Bertaubat dan Meninggalkan Maksiat. Dalam bulan yang dimuliakan ini, umat Muslim dilarang menganiaya diri sendiri, dan sanksi berbuat dosa lebih berat dibandingkan hari-hari lainnya. Oleh karena itu, bulan Dzulhijjah menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak taubat dan menjauhi segala bentuk dosa dan maksiat.
Ketujuh, Melaksanakan Shalat Idul Adha. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan shalat Idul Adha secara berjamaah. Shalat ini sangat dianjurkan bagi semua Muslim, termasuk wanita yang berhalangan untuk sekadar hadir mendengarkan khutbah. Setelah shalat Idul Adha, umat Islam diharamkan untuk berpuasa.