Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Dari Meja Pejabat ke Meja Belajar: Dirjen GTKPG Ajarkan Matematika Gembira di SD

2025-11-21 | 19:28 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T12:28:34Z
Ruang Iklan

Dari Meja Pejabat ke Meja Belajar: Dirjen GTKPG Ajarkan Matematika Gembira di SD

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Prof. Dr. Nunuk Suryani, turun langsung ke kelas untuk mengajar "Matematika Gembira" kepada siswa sekolah dasar. Inisiatif ini merupakan bagian dari program "Direktur Mengajar" yang bertujuan untuk meninjau implementasi Gerakan Numerasi Nasional (GNN) di sekolah-sekolah.

Pada Jumat, 21 November 2025, Prof. Nunuk Suryani menjadi guru matematika dadakan bagi siswa kelas 2 SDN 1 Banyuagung, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Dalam sesi pembelajaran interaktif tersebut, ia menggunakan media jajanan atau kue tradisional aneka bentuk seperti wajik berbentuk jajar genjang, kue berbentuk bola atau lingkaran, dan jadah berbentuk persegi, untuk mengajarkan konsep bangun datar. Pendekatan ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan penjumlahan dan pengurangan, sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah dilalui siswa di semester sebelumnya.

Langkah Dirjen GTKPG ini dilakukan untuk memecah mitos bahwa matematika adalah mata pelajaran yang menyeramkan. "Gerakan numerasi nasional itu bagaimana kita bisa memecah mitos bahwa matematika itu seram, menjadi matematika GEMBIRA," ujar Prof. Nunuk usai mengajar. Ia juga menyoroti bahwa kemampuan numerasi Indonesia telah rendah selama 15 tahun dan perlu transformasi pembelajaran agar tidak menjadi momok bagi siswa. Sebuah dialog di awal kelas bahkan mengungkap bahwa beberapa siswa tidak menyukai matematika karena takut dimarahi jika melakukan kesalahan.

Metode "Matematika Gembira" yang diterapkan memiliki lima tahapan utama: Gali dan Eksplorasi, Muat konten, Buat aktivitas, Ikuti pemikiran murid, serta Rayakan dan Akhiri pembelajaran. Pendekatan ini dirancang untuk mengembangkan karakter berlogika dan kepekaan sosial yang unggul pada siswa, serta menjadikan matematika relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, melalui peningkatan numerasi, diharapkan kesenjangan pendidikan dapat diatasi dan skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia dapat meningkat signifikan di masa mendatang.

Kemendikdasmen tidak hanya menerapkan metode ini langsung kepada siswa, tetapi juga gencar melakukan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan pendekatan "Matematika Gembira" di seluruh sekolah. Hingga saat ini, pelatihan "Matematika Gembira" telah diikuti oleh 3.034 peserta guru dan tenaga kependidikan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Kemendikdasmen dalam membangun budaya numerasi yang ramah, inklusif, dan menyenangkan bagi semua anak Indonesia.