:strip_icc()/kly-media-production/medias/5405529/original/098852900_1762486960-Majelis_Ilmu.jpg)
Doa Kafaratul Majelis, sebuah amalan sunah yang diajarkan Rasulullah SAW, memiliki kedudukan penting sebagai penutup setiap pertemuan atau majelis. Doa ini dianjurkan untuk dibaca pada akhir perkumpulan, baik itu majelis ilmu, musyawarah, atau bahkan pertemuan umum, sebagai bentuk permohonan ampun dan penyempurna ibadah. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang membaca doa ini sebelum bangkit dari majelisnya, maka dosa-dosa kecil yang terjadi sepanjang majelis tersebut akan diampuni.
Berikut adalah bacaan lengkap Doa Kafaratul Majelis:
Bacaan Arab:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Transliterasi Latin:
"Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik."
Arti:
"Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu."
Keutamaan membaca Doa Kafaratul Majelis sangat besar dalam Islam. Salah satu keutamaan utamanya adalah sebagai penutup dan penghapus dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan selama majelis berlangsung, termasuk ucapan sia-sia, canda berlebihan, atau kekurangan adab. Hadis riwayat At-Tirmidzi dan Abu Dawud menegaskan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam majelis akan diampuni bagi siapa saja yang membaca doa ini sebelum bangkit dari tempat duduknya.
Selain itu, doa ini berfungsi untuk menyempurnakan dan memberkahi majelis. Majelis yang tanpa zikir diibaratkan seperti bangkai keledai, sehingga doa ini menjadi penyempurna dan penghidup zikir di penghujung pertemuan. Membaca doa ini juga merupakan bentuk adab dan kerendahan hati seorang Muslim, menunjukkan ketaatan dan peningkatan iman kepada Allah SWT. Kandungan doa ini memadukan tasbih (menyucikan Allah), tahmid (memuji Allah), syahadat (menguatkan keimanan), dan istighfar (memohon ampunan), menjadikannya zikir yang sangat lengkap. Para ulama menjelaskan bahwa rangkaian ini memperkuat tauhid dalam hati serta menumbuhkan rasa syukur dan penghambaan yang benar kepada Allah. Ilmu yang didapatkan dalam majelis ilmu juga diharapkan akan lebih berkah dan bermanfaat.
Doa Kafaratul Majelis tidak sekadar doa biasa, melainkan amalan tawqīfī, yaitu amalan yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW melalui hadis sahih. Berdasarkan riwayat Abu Barzah Al-Aslami, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini di akhir majelisnya, dan ketika ditanya, beliau menjawab bahwa doa tersebut adalah sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis. Ini menunjukkan bahwa doa tersebut penting untuk menyucikan hati dari kesalahan apa pun yang mungkin telah dilakukan, baik sengaja maupun tidak sengaja, saat berinteraksi dengan hadirin majelis. Oleh karena itu, dianjurkan bagi setiap Muslim untuk membiasakan diri membaca Doa Kafaratul Majelis setiap kali mengakhiri suatu perkumpulan, sebagai penutup yang membawa keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.