Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Doa Nabi Yunus AS: Pintu Harapan Saat Hidup Terasa Buntu, Memohon Pertolongan Allah

2025-11-25 | 23:16 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-25T16:16:39Z
Ruang Iklan

Doa Nabi Yunus AS: Pintu Harapan Saat Hidup Terasa Buntu, Memohon Pertolongan Allah

Dalam gelapnya ujian hidup, umat Muslim sering kali menemukan kekuatan dan harapan dalam doa-doa yang diajarkan oleh para nabi. Salah satu doa yang paling menonjol dan relevan di kala hidup terasa gelap dan sulit adalah doa Nabi Yunus AS, sebuah permohonan tulus yang dipanjatkan dari kedalaman keputusasaan namun penuh dengan keyakinan akan pertolongan Allah SWT.

Kisah Nabi Yunus AS, yang juga dikenal sebagai Dzun Nun (pemilik ikan), adalah salah satu kisah yang diabadikan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surah Al-Anbiya' ayat 87-88. Beliau diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada kaum Ninawa di sebuah daerah dekat Mosul, Irak, yang saat itu hidup dalam kekafiran dan menyembah berhala. Namun, karena kaumnya menolak seruannya dan bahkan mengejeknya, Nabi Yunus merasa frustrasi dan meninggalkan mereka tanpa izin Allah.

Dalam perjalanannya, Nabi Yunus menaiki sebuah kapal. Di tengah lautan, badai dahsyat menerjang, membuat para penumpang terancam tenggelam. Untuk mengurangi beban kapal, mereka memutuskan untuk membuang salah satu penumpang ke laut melalui undian, dan nama Nabi Yunus pun terpilih. Setelah dilempar ke laut, beliau ditelan oleh seekor ikan paus yang sangat besar. Dalam kegelapan pekat di dalam perut ikan, di tengah lautan yang gelap, Nabi Yunus menyadari kesalahannya dan bertaubat kepada Allah SWT.

Dari tiga kegelapan yang melingkupinya—kegelapan malam, kegelapan lautan, dan kegelapan perut ikan—Nabi Yunus memanjatkan doa yang penuh penyesalan dan pengakuan akan keesaan Allah. Doa tersebut berbunyi:

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Latin: Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadh dhoolimiin.

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

Doa ini bukan sekadar permohonan, melainkan sebuah deklarasi tauhid yang mendalam, pengakuan atas kesucian Allah, dan pengakuan tulus atas kesalahan diri. Nabi Yunus tidak secara eksplisit meminta untuk diselamatkan, melainkan sepenuhnya menyerahkan urusannya kepada Allah, mengakui kelemahan manusia, dan memohon ampunan.

Rasulullah SAW menyebut doa ini sebagai salah satu doa mustajab yang mampu membuka jalan keluar dari kesulitan. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi menyatakan bahwa tidaklah seorang Muslim berdoa dengan doa ini dalam hal apa pun, melainkan Allah akan mengabulkannya. Keutamaan doa Nabi Yunus termasuk menguatkan hati saat menghadapi ujian berat, menjadi sarana memohon ampunan, menenangkan pikiran, dan membuka jalan keluar dari masalah. Bahkan, diriwayatkan bahwa barang siapa yang membaca doa ini sebanyak 100 kali dalam sehari, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.

Relevansi doa Nabi Yunus AS bagi umat Muslim masa kini sangat besar. Di tengah berbagai kesulitan hidup seperti masalah finansial, kesehatan, atau tekanan batin, doa ini menjadi pilihan terbaik untuk memohon pertolongan. Ia mengingatkan pentingnya kerendahan hati dan keyakinan pada pertolongan Allah, bahkan dalam kondisi paling sulit sekalipun. Doa ini dapat dibaca kapan saja, namun waktu-waktu seperti setelah sholat fardhu, sepertiga malam terakhir, atau saat sedang mengalami kesulitan, diyakini lebih mustajab. Dengan mengamalkan doa ini, umat Muslim diajak untuk selalu mengakui keterbatasan diri dan meyakini kebesaran Allah, bahwa sebesar apa pun kesalahan, pintu pengampunan Allah selalu terbuka bagi yang tulus memohon.