Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Dosen IPB Bongkar Fakta: Komet 3I/ATLAS Jauh dari Pesawat Alien

2025-11-27 | 03:17 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-26T20:17:45Z
Ruang Iklan

Dosen IPB Bongkar Fakta: Komet 3I/ATLAS Jauh dari Pesawat Alien

Fenomena komet antarbintang 3I/ATLAS yang baru-baru ini menyita perhatian publik karena sempat dikira sebagai pesawat alien, telah mendapatkan penjelasan ilmiah dari Dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University, Izatul Hafizah, SSi, MSi. Ia menegaskan bahwa 3I/ATLAS merupakan objek antarbintang murni, bukan wahana buatan makhluk luar angkasa.

Izatul Hafizah menjelaskan bahwa 3I/ATLAS dikategorikan sebagai objek antarbintang karena memiliki lintasan yang hiperbolik dan tidak mengorbit Matahari secara tetap, sehingga benda ini terkonfirmasi berasal dari luar Tata Surya. Objek antarbintang adalah benda langit berukuran kecil seperti komet atau asteroid yang tidak terbentuk di dalam tata surya kita.

Objek 3I/ATLAS ini ditemukan oleh teleskop survei Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Rio Hurtado, Chili, pada 1 Juli 2025. Lintasan komet 3I/ATLAS dinilai paling ekstrem dibandingkan objek apa pun yang tercatat di Tata Surya, yang kemudian memicu berbagai teori dan dugaan, termasuk spekulasi pesawat alien. Bahkan, pengamatan terbaru menunjukkan fenomena aneh pada ekor anti-solarnya yang awalnya mengarah ke Matahari kini justru menjauh, memicu spekulasi bahwa benda langit tersebut mungkin melakukan manuver terkendali layaknya pesawat alien.

Spekulasi mengenai 3I/ATLAS sebagai objek yang direkayasa, seperti pesawat ruang angkasa alien yang tidak aktif atau penyelidikan, datang dari pakar seperti Avi Loeb. Loeb berpendapat bahwa jika peradaban cerdas ingin mengirim pesawat besar ke Tata Surya kita, jalur seperti 3I/ATLAS dapat menguntungkan karena lintasannya yang membawa relatif dekat dengan Venus, orbit Bumi, dan Mars selama tahun depan.

Namun, Izatul Hafizah dan ilmuwan lainnya secara ilmiah memastikan identitas 3I/ATLAS. Fenomena luar angkasa ini dianggap baru dan menyita perhatian dunia keilmuan karena merupakan objek antarbintang ketiga yang berhasil dikonfirmasi melintasi Matahari, setelah 1I/Oumuamua pada 2017 dan 2I/Borisov pada 2019. Penemuan ini membuktikan bahwa pertukaran material antarsistem bintang juga terjadi pada Galaksi Bima Sakti.

Komet 3I/ATLAS ini terpantau memiliki kepala atau koma yang terdiri dari debu dan gas. Besarnya sempat diperkirakan sekitar 25 ribu kilometer atau sekitar dua kali diameter Bumi, namun berdasarkan taksiran terbaru, ukurannya jauh lebih besar hingga bergaris tengah 700 ribu kilometer, seukuran separuh Matahari atau lima kali lipat diameter planet raksasa Jupiter. Umur komet yang berasal dari bidang Galaksi Bima Sakti itu diperkirakan sekitar 7 miliar tahun, atau lebih tua daripada umur Tata Surya yang 4,5 miliar tahun.

Meskipun ukurannya raksasa dan lintasannya unik, Komet 3I/ATLAS tidak membahayakan Bumi maupun planet-planet lain di jagat tata surya. Objek ini akan tetap berada pada jarak aman, dengan titik terdekatnya dengan Matahari pada 30 Oktober 2025. NASA sendiri telah merilis gambar terbaru yang mengonfirmasi 3I/ATLAS adalah komet, dengan lintasan tidak biasa akibat gas dan debu yang tertiup, bertindak seperti mesin roket kecil yang disebut percepatan non-gravitasi.