
Pemerintah Inggris menyatakan komitmennya untuk memperluas kehadiran universitas-universitas terkemuka di Indonesia serta menyediakan hingga 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia. Komitmen ini disampaikan oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam konferensi video dengan Presiden RI Prabowo Subianto pada Sabtu, 22 November 2025. Rencana ini merupakan bagian integral dari Kemitraan Strategis Indonesia-United Kingdom (UK) yang dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada awal tahun depan.
Ekspansi sektor pendidikan tinggi ini menyoroti Indonesia sebagai negara prioritas dalam strategi pendidikan internasional Inggris. Saat ini, sudah terdapat dua universitas Inggris yang beroperasi di Indonesia, yaitu Lancaster-Deakin University di Bandung, Jawa Barat, dan King's College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur.
Lebih lanjut, Queen Mary University of London berencana memimpin kampus multi-institusi di KEK Singhasari, Jawa Timur, bekerja sama dengan University of Liverpool dan King's College London. Kampus ini ditargetkan mulai beroperasi pada September 2026 dengan sasaran 6.000 mahasiswa pada tahap awal dan potensi hingga 10.000 mahasiswa saat mencapai kapasitas penuh. Fokus program studi yang akan ditawarkan mencakup kecerdasan buatan (AI), teknik, ilmu material, ilmu iklim, ilmu hayati, hubungan internasional, keuangan, kepemimpinan strategis, dan industri kreatif. Pembahasan untuk melibatkan lebih banyak universitas Russell Group dalam konsorsium ini masih terus berlangsung. Sebelumnya, University of Dundee juga telah menandatangani kesepakatan dengan Indonesia International Institute for Life Sciences untuk program gelar ganda.
Pemerintah Inggris memastikan bahwa kampus cabang universitasnya di Indonesia akan mempertahankan standar akademik yang sama dengan kampus induk di Inggris, namun dengan biaya kuliah yang lebih terjangkau, bahkan disebut tiga kali lebih murah. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memperluas akses pendidikan internasional berkualitas bagi mahasiswa Indonesia tanpa harus menempuh studi di luar negeri.
Terkait beasiswa, komitmen 10.000 beasiswa ini akan mendukung mahasiswa Indonesia. British Council, melalui program GREAT Scholarships, menawarkan dukungan finansial minimal £10.000 untuk biaya kuliah program pascasarjana satu tahun pada tahun akademik 2025-26 dan 2026-27, bekerja sama dengan lebih dari 60 universitas di Inggris. Selain itu, University of Manchester juga menyediakan Global Futures Scholarships untuk mahasiswa dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan nilai hingga £30.000 untuk program sarjana dan £10.000 untuk program magister. Beasiswa Chevening dan Women in STEM juga tersedia untuk warga negara Indonesia.
Selain pendidikan tinggi, kerja sama kedua negara juga mencakup Program Kemitraan Maritim, kemitraan pertumbuhan ekonomi, serta fokus pada pendidikan dasar untuk meningkatkan kapasitas guru dan pengajaran bahasa Inggris.