
Bagi para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bercita-cita menjadi bagian dari aparatur sipil negara, berbagai sekolah kedinasan membuka pintu lebar untuk melanjutkan pendidikan. Kesempatan ini tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas tanpa biaya, tetapi juga prospek karier yang jelas setelah lulus. Berikut adalah tujuh sekolah kedinasan yang dikenal menerima lulusan SMK, lengkap dengan beberapa persyaratan penting yang perlu diketahui.
Pertama, Politeknik Statistika STIS, di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS), menjadi pilihan menarik. STIS menerima lulusan SMK dengan jurusan Bidang Keahlian Teknologi Informasi. Secara umum, STIS juga membuka pendaftaran bagi lulusan SMA/MA/SMK dari semua jurusan, dengan syarat nilai Matematika dan Bahasa Inggris minimal 80,00 pada ijazah atau nilai rapor semester ganjil kelas 12. Lulusan STIS berkesempatan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di BPS maupun lembaga pemerintah lainnya sebagai statistisi.
Kedua, Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN), yang berada di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menerima lulusan SMK. Jurusan SMK yang relevan mencakup Teknik Elektronika, seperti Teknik Audio Video, Teknik Elektronika Industri, Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi, Teknik Mekatronika, Teknik Otomasi Industri, dan Teknik Telekomunikasi. Selain itu, lulusan SMK TI Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan, Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi, dan Pengembangan Gim juga dapat mendaftar. Syarat nilai Matematika dan Bahasa Inggris masing-masing minimal 80 pada semester 4 dan 5 juga menjadi kriteria.
Ketiga, Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun, di bawah Kementerian Perhubungan, membuka kesempatan bagi lulusan SMK. PPI Madiun menawarkan program studi seperti Teknologi Bangunan dan Jalur Perkeretaapian (TBJP), Teknologi Mekanika Perkeretaapian (TMP), Teknologi Elektro Perkeretaapian (TEP), serta Manajemen Transportasi Perkeretaapian (MTP). Lulusan SMK dari jurusan terkait seperti Teknik Otomotif, Teknik Elektronika, Teknik Mesin, Teknik Ketenagalistrikan, Teknologi Konstruksi dan Properti, Teknik Telekomunikasi, Teknik Komputer dan Informatika, Teknik Instrumentasi Industri, dan Teknik Geomatika dan Geospasial dapat mengikuti seleksi.
Keempat, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), di bawah Badan Intelijen Negara (BIN), juga menerima lulusan SMK/MA. Meskipun tidak disebutkan pembatasan jurusan SMK secara spesifik dalam beberapa pengumuman terakhir, terdapat persyaratan nilai rata-rata rapor minimal 75 untuk lulusan tahun berjalan, dan rata-rata nilai ijazah minimal 80 untuk lulusan tahun sebelumnya.
Kelima, berbagai sekolah kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara umum terbuka untuk lulusan SMK dengan jurusan yang relevan. Contohnya adalah Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug. Untuk program studi D-IV Teknik Pesawat Udara, D-IV Teknik Navigasi Udara, dan D-IV Teknik Listrik Bandara, PPI Curug menerima SMK dari jurusan Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Mesin, Teknik Pesawat Udara, Teknik Otomotif, Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi, dan Teknik Komputer dan Informatika (kecuali Multimedia). Sementara itu, untuk D-III Operasi Bandar Udara (OBU) dan D-III Pertolongan Kecelakaan Pesawat (PKP), lulusan SMA/MA/SMK/MAK/Sederajat dari semua jurusan dapat mendaftar. Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD) juga menerima SMK jurusan Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Otomotif, atau jurusan lain yang berhubungan dengan transportasi.
Keenam, Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) di bawah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peluang bagi lulusan SMK dari semua jurusan untuk mendaftar. Calon pendaftar harus memenuhi syarat lainnya seperti telah lulus dan memiliki ijazah, belum menikah, dan tidak sedang menjalani ikatan dinas.
Ketujuh, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim), di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), juga menerima lulusan SLTA/sederajat, termasuk SMK. Sekolah kedinasan ini cocok bagi lulusan SMK dari berbagai jurusan yang memiliki minat di bidang hukum, administrasi, atau keamanan. Beberapa persyaratan umum meliputi usia minimal 17 tahun dan maksimal 23 tahun, tinggi badan minimal 170 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita (Poltekip), atau 165 cm untuk pria dan 158 cm untuk wanita (Poltekim), serta belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan. Lulusan Poltekip dan Poltekim memiliki kesempatan langsung menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kemenkumham.
Memilih sekolah kedinasan merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan yang stabil. Para calon pendaftar disarankan untuk selalu memantau situs resmi masing-masing sekolah kedinasan untuk informasi terbaru mengenai persyaratan dan jadwal pendaftaran.