Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Kali Angke Jakarta Dikepung Obat Diabetes: Menyingkap Dampak Pencemaran Sungai Ini

2025-11-25 | 02:06 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-24T19:06:04Z
Ruang Iklan

Kali Angke Jakarta Dikepung Obat Diabetes: Menyingkap Dampak Pencemaran Sungai Ini

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2024 menjadi bukti pertama adanya pencemaran obat diabetes di perairan Jakarta. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Kali Angke, salah satu sungai utama di ibu kota, telah terkontaminasi oleh metformin, obat yang umum digunakan untuk mengelola diabetes tipe 2.

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta, dan dua universitas di Inggris, termasuk Senior Researcher Wulan Koagouw, mengambil sampel air di enam lokasi berbeda sepanjang Kali Angke pada Juni 2022. Hasilnya, metformin terdeteksi di tiga dari enam titik pengambilan sampel tersebut. Konsentrasi metformin yang ditemukan bervariasi antara 27 nanogram per liter (ng/L) hingga 414 ng/L. Konsentrasi tertinggi teridentifikasi di lokasi dengan kualitas air yang cukup buruk, ditandai oleh air yang keruh, warna pekat, dan kadar mangan yang tinggi.

Meskipun tingkat konsentrasi metformin di Kali Angke tidak setinggi yang ditemukan di beberapa negara lain, seperti Portugal (325 µg/L), China (53,6 µg/L), atau Meksiko (107 µg/L), temuan ini tetap menimbulkan kekhawatiran. Kadar terendah metformin yang terdeteksi di Kali Angke lebih tinggi dari 5% data sungai di dunia, sementara kadar tertingginya melebihi 40% data global, menunjukkan bahwa pencemaran ini patut menjadi perhatian serius.

Pencemaran metformin di perairan Jakarta sebagian besar disebabkan oleh sifat obat ini yang tidak sepenuhnya termetabolisme di dalam tubuh manusia dan dikeluarkan hampir utuh melalui urine. Di kota besar seperti Jakarta, sebagian besar limbah domestik, termasuk air dari toilet, seringkali langsung bermuara ke sungai tanpa melalui pengolahan yang memadai. Kali Angke sendiri menerima berbagai sumber polusi, mulai dari limbah domestik yang tidak diolah, limbah industri, hingga sampah padat. Kondisi ini menciptakan jalur langsung bagi metformin dan senyawa farmasi lainnya untuk masuk ke dalam ekosistem perairan.

Dampak langsung dari paparan metformin paling signifikan terasa pada organisme air. Penelitian menunjukkan bahwa paparan metformin pada ikan dapat mengganggu hormon reproduksi, menyebabkan disfungsi endokrin, dan bahkan memicu kondisi interseks, di mana ikan jantan mengembangkan jaringan seperti betina. Selain itu, metformin juga dapat memengaruhi embriogenesis atau proses pembentukan embrio pada ikan serta mengganggu pertumbuhan ikan muda. Pada kerang biru, metformin dilaporkan dapat memicu gangguan reproduksi dan kerusakan jaringan.

Meskipun dampak langsung metformin terhadap kesehatan manusia pada konsentrasi yang ditemukan di Kali Angke masih terus diteliti, para peneliti menyuarakan kekhawatiran. Ada potensi metformin dapat kembali masuk ke rantai makanan manusia melalui air minum, ikan yang terkontaminasi, atau sayuran yang ditanam dengan air tercemar. Kurangnya degradasi alami senyawa ini berarti dapat terakumulasi di lingkungan dalam jangka panjang dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia.

Para peneliti mengkategorikan pencemaran obat sebagai "emerging contaminants" atau kontaminan baru yang seringkali tidak terdeteksi oleh standar pemantauan kualitas air konvensional. Oleh karena itu, studi ini menekankan pentingnya penelitian lanjutan mengenai keberadaan dan dampak obat-obatan di perairan Indonesia.

Untuk mengatasi masalah ini, direkomendasikan penguatan sistem pengolahan air limbah domestik, peningkatan pengawasan terhadap polutan farmasi, serta penyusunan strategi pengendalian pencemaran berbasis bukti ilmiah. Selain itu, edukasi masyarakat mengenai cara pembuangan obat yang benar juga perlu ditingkatkan, mengingat metformin saat ini belum termasuk dalam daftar resmi zat berbahaya yang diatur dalam regulasi pemerintah. Temuan ini menjadi pengingat kritis bahwa pencemaran akibat obat-obatan adalah ancaman nyata yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan berpotensi berdampak pada kesehatan masyarakat..