
Pemerintah tengah menggodok program beasiswa kursus komprehensif yang menargetkan lulusan SMA dan SMK yang memiliki aspirasi untuk bekerja di luar negeri. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan penanggulangan kemiskinan berbasis produktivitas.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 12 triliun khusus untuk beasiswa pelatihan dan peningkatan kemampuan bahasa bagi calon tenaga kerja yang akan menembus pasar internasional. Program ini, yang juga dikenal sebagai "SMK Go Global" atau "Kelas Migran", diarahkan untuk membekali lulusan sekolah menengah dengan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja global. Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya program pemberdayaan masyarakat ini.
Beberapa bidang keahlian yang akan disediakan dalam beasiswa kursus ini meliputi welder (juru las), caregiver (perawat), hospitality (jasa perhotelan), manufaktur, serta pelatihan bahasa asing intensif. Bahasa yang akan diajarkan mencakup Inggris, Jepang, dan Mandarin, disesuaikan dengan kebutuhan negara tujuan. Negara-negara seperti Jerman, Jepang, dan Turki telah teridentifikasi memiliki permintaan tenaga kerja yang tinggi.
Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa program beasiswa ini diharapkan mulai berjalan pada akhir tahun 2025, dengan implementasi yang lebih besar direncanakan pada Januari 2026. Jumlah penerima beasiswa akan dimaksimalkan, meskipun kuota spesifik pada tahap awal belum dirinci. Pelatihan akan diselenggarakan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah dan BLK komunitas yang telah beroperasi di berbagai daerah. Peserta akan melewati tahap verifikasi dan klasifikasi untuk menentukan kebutuhan pelatihan lanjutan, baik dalam hal keterampilan teknis maupun penguasaan bahasa.
Menko PM Muhaimin Iskandar juga menegaskan bahwa program beasiswa dengan anggaran Rp 12 triliun ini berbeda dengan program tenaga kerja yang disiapkan oleh Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), yang memiliki anggaran Rp 8 triliun untuk 500.000 orang di bidang welder dan hospitality. Program beasiswa kursus ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk menciptakan jalur karier yang lebih aman, terarah, dan berkualitas bagi generasi muda Indonesia di kancah global.