
QS Quacquarelli Symonds baru saja merilis QS Sustainability Rankings 2026 pada tanggal 18 November 2025, menyoroti komitmen institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia terhadap keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola. Dalam edisi kali ini, Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kampus paling berkelanjutan di Indonesia dan Asia. UNAIR berhasil menempati peringkat #=161 di Asia dari 827 institusi, menempatkannya dalam 20 persen universitas terbaik di kawasan tersebut.
Secara nasional, UNAIR menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan meraih posisi teratas pada dua indikator kunci keberlanjutan. Universitas ini menduduki Peringkat #=1 Nasional untuk indikator Penelitian Lingkungan (Environmental Research), yang mengevaluasi kontribusi riset UNAIR terhadap isu-isu lingkungan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Selain itu, UNAIR juga mencapai Peringkat #=1 Nasional untuk indikator Kesehatan & Kesejahteraan (Health & Wellbeing), menggarisbawahi peran signifikan universitas dalam penelitian kesehatan masyarakat dan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan komunitas. UNAIR juga mencatat performa kuat dengan meraih Peringkat #=2 Nasional untuk Tata Kelola yang Baik (Good Governance) dan Dampak Pendidikan (Impact of Education). Keunggulan UNAIR juga diakui di tingkat regional, menempati Peringkat #=16 Asia dan Peringkat #=2 Asia Tenggara untuk Tata Kelola yang Baik.
Selain UNAIR, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) juga mencatatkan prestasi gemilang dalam QS Sustainability Rankings 2026. UMY menempati peringkat global 1071–1080 dan berhasil meraih posisi ke-16 secara nasional. UMY juga menduduki peringkat pertama nasional pada dua indikator utama: Penelitian Lingkungan dalam kategori Dampak Lingkungan dan Kesehatan & Kesejahteraan dalam kategori Dampak Sosial. Kepala Badan Perencanaan dan Reputasi Global (BPRG) UMY, Dr. Mega Hidayati, menyebut capaian ini sebagai bukti bahwa program-program UMY di bidang kesehatan, pengabdian masyarakat, dan riset lingkungan telah memberikan hasil yang signifikan.
Sementara itu, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) juga menorehkan capaian di kancah global. Dalam pemeringkatan QS World University Rankings (WUR) Sustainability 2026, UNJ tercatat berada di peringkat 1501+ dari 2.002 perguruan tinggi dunia, peringkat 582 di Asia, serta peringkat 30 di Indonesia. Prestasi ini menegaskan posisi UNJ sebagai perguruan tinggi yang semakin diakui dalam memajukan agenda keberlanjutan dan implementasi SDGs.
QS Sustainability Rankings 2026 menilai kontribusi universitas dalam tiga kategori utama: Dampak Lingkungan (Environmental Impact), Dampak Sosial (Social Impact), dan Tata Kelola (Governance). Berbagai aspek menjadi sorotan, mulai dari relevansi riset terhadap isu keberlanjutan global, integrasi pendidikan berkelanjutan dalam kurikulum, hingga komitmen institusional terhadap tata kelola yang akuntabel dan transparan.
Meskipun beberapa universitas Indonesia telah disebutkan dengan jelas dalam konteks QS Sustainability Rankings 2026, daftar lengkap 20 kampus paling berkelanjutan di Indonesia beserta peringkat spesifiknya belum dirinci secara komprehensif dalam laporan publik yang tersedia saat ini. QS World University Rankings (WUR) 2026 secara keseluruhan, yang memasukkan keberlanjutan sebagai salah satu indikator, mencatat partisipasi 26 universitas Indonesia. Dalam WUR 2026 tersebut, Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat #189 global, Universitas Gadjah Mada (UGM) di peringkat #224, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di peringkat #255. Namun, pemeringkatan ini adalah berbeda dari QS Sustainability Rankings yang berfokus penuh pada keberlanjutan. Data yang tersedia menunjukkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia semakin menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan, dengan capaian yang terus meningkat di tingkat regional dan global.