
Jumlah lulusan baru dari perguruan tinggi di China diperkirakan akan mencapai rekor 12,7 juta pada musim panas 2026 mendatang. Angka ini menandai peningkatan signifikan sebesar 480.000 lulusan dibandingkan dengan tahun 2025. Proyeksi ini diumumkan oleh Kementerian Pendidikan China (MOE) pada Kamis, 20 November 2025, yang juga menyatakan bahwa jumlah lulusan pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 12,22 juta.
Lonjakan jumlah lulusan ini diperkirakan akan menambah tekanan pada pasar kerja China yang sudah tegang dan perekonomian yang melambat. Menanggapi situasi ini, Kementerian Pendidikan telah mengoordinasikan tindakan di seluruh wilayah dan universitas untuk mendorong lapangan kerja yang berkualitas tinggi dan memadai bagi para lulusan perguruan tinggi.
Inisiatif yang diluncurkan oleh MOE mencakup percepatan implementasi kebijakan pro-ketenagakerjaan, peningkatan upaya untuk menstabilkan dan memperluas peluang kerja, dukungan untuk kewirausahaan sebagai pendorong lapangan kerja, serta pendalaman integrasi industri dan pendidikan untuk menyelaraskan pasokan dan permintaan tenaga kerja. Selain itu, bantuan yang ditargetkan akan diberikan kepada kelompok mahasiswa yang membutuhkan.
Sejak awal semester musim gugur tahun ini, Kementerian Pendidikan telah memandu berbagai daerah dan universitas untuk menyelenggarakan serangkaian kegiatan rekrutmen kampus bertajuk "Golden Autumn Launch" bagi lulusan angkatan 2026. Melalui kegiatan ini, lebih dari 12 juta lowongan pekerjaan telah ditawarkan.