:strip_icc()/kly-media-production/medias/5418539/original/020409200_1763621436-ilustrasi_sholawat.png)
Sholawat Qomarun menjadi salah satu lantunan puji-pujian Islami yang populer, dikenal luas di kalangan umat Muslim sebagai syair indah yang menggambarkan keagungan Nabi Muhammad ﷺ. Istilah "Qomarun" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "bulan", dan sholawat ini secara puitis menyamakan keindahan Rasulullah ﷺ dengan bulan purnama yang bersinar terang, membawa cahaya dan ketenangan di tengah kegelapan.
Syair Sholawat Qomarun tidak sekadar rangkaian kata pujian, namun memiliki makna mendalam yang merefleksikan kemuliaan akhlak dan pribadi Nabi Muhammad ﷺ. Lantunannya mengajak umat untuk merenungi keagungan Beliau sebagai teladan hidup. Salah satu bagian lirik yang paling dikenal adalah:
Wa-ajmalu minka lam taraa qatta'ain (Lebih indah darimu yang belum pernah mataku lihat)
Wa-attiyabu minka lam tulidin nisaa (Dan yang paling baik di antara kalian tidak melahirkan wanita)
Khuliqta mubarra a min kulli 'aibin (Aku diciptakan tidak bersalah dari semua cacat)
Kaanka qad khuliqata kamaa tasyaa (Seolah-olah engkau diciptakan sesuai keinginan)
Qomarun qomarun qomarun sidnan nabi qomarun (Laksana bulan, laksana bulan, laksana bulan, penghulu kami Nabi Muhammad ﷺ laksana bulan)
Wajamil wajamil wajamil sidnan nabi wajamil (Duhai indahnya, duhai indahnya, duhai indahnya, engkau sangat indah wahai penghulu kami duhai indahnya)
Sholawat ini dikenal luas setelah dilantunkan oleh penyanyi religius asal Mesir, Mostafa Atef, dengan judul "Qamaron" dan dirilis di YouTube pada 25 Januari 2013. Di Indonesia, popularitasnya semakin meningkat setelah dibawakan oleh berbagai majelis sholawat dan grup musik seperti Sabyan Gambus, yang memberikan sentuhan modern namun tetap mempertahankan kesakralan liriknya.
Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS), perumpamaan Nabi Muhammad ﷺ seperti bulan dalam "Qomarun Sidnan Nabi" adalah kiasan. Bulan menerima pantulan cahaya dari matahari untuk menerangi kegelapan, dan demikian pula Nabi ﷺ, yang bukan sumber cahaya itu sendiri melainkan memantulkan cahaya petunjuk dari Allah untuk menerangi umat manusia.
Membaca sholawat, termasuk Sholawat Qomarun, bukan hanya bentuk pujian kepada Nabi Muhammad ﷺ, tetapi juga amalan yang dianjurkan dalam Islam. Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, dan umat beriman juga diperintahkan untuk bershalawat kepada Beliau, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ahzab ayat 56. Keutamaan membaca sholawat sangat besar, di antaranya adalah mendapatkan balasan sepuluh sholawat dari Allah SWT untuk setiap satu kali sholawat yang diucapkan, serta diangkat derajatnya oleh Allah. Sholawat juga disebut dapat menjadi kunci terkabulnya doa dan menyelamatkan dari azab neraka.