Sistem Pembelajaran Daring Indonesia atau SPADA Indonesia, sebuah platform kuliah daring resmi yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terus menjadi pilar penting dalam upaya pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan tinggi di tanah air. SPADA Indonesia dirancang untuk menjawab berbagai tantangan dalam pendidikan tinggi, termasuk keterbatasan kapasitas perguruan tinggi, sebaran sumber daya pendidikan yang belum merata, serta konsentrasi perguruan tinggi berkualitas yang sebagian besar terpusat di wilayah tertentu.
Platform ini secara fundamental memperluas akses mahasiswa terhadap pembelajaran berkualitas. Melalui SPADA Indonesia, mahasiswa dari satu perguruan tinggi memiliki kesempatan untuk mengikuti mata kuliah bermutu dari perguruan tinggi lain, dengan hasil belajar yang tetap diakui oleh kampus asal mereka. Hal ini juga mendukung kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang mendorong fleksibilitas dan pengalaman belajar yang lebih luas bagi mahasiswa.
SPADA Indonesia menawarkan tiga program utama untuk memfasilitasi pembelajaran daring. Pertama, "Materi Terbuka" menyediakan materi perkuliahan yang disajikan secara daring dalam berbagai format media kreatif, seperti teks dan video, yang dapat diakses oleh mahasiswa dan dosen kapan saja dan di mana saja. Kedua, "Materi Kuliah Terbuka" memungkinkan penyediaan satu mata kuliah utuh dalam sistem pembelajaran daring yang dapat digunakan oleh dosen untuk mendukung kegiatan kuliah daring mereka. Ketiga, "Materi Kuliah Daring" memungkinkan perguruan tinggi penyelenggara untuk menawarkan mata kuliah daring utuh kepada perguruan tinggi mitra, sehingga mahasiswa dari kampus mitra dapat mengikuti perkuliahan tersebut dan mentransfer kreditnya.
Proses pembelajaran yang berlangsung di SPADA Indonesia dicatat, dipantau, dan dievaluasi melalui sistem agregator. Data dari SPADA Indonesia terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), memastikan semua informasi dari perguruan tinggi penyelenggara maupun pengguna terdaftar secara resmi. Learning Management System (LMS) perguruan tinggi yang terlibat dalam mata kuliah daring harus memiliki layanan web yang terhubung dengan agregator SPADA Indonesia.
Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2014 sebagai program Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT) oleh Wakil Presiden Boediono, platform ini kemudian berganti nama menjadi SPADA Indonesia pada tahun 2016. Sejak itu, SPADA Indonesia telah menjalin kerja sama dengan puluhan perguruan tinggi, dan kini terbuka bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Berdasarkan informasi terkini, SPADA Indonesia telah menyediakan sekitar 10 ribu materi kursus dan didukung oleh 200 tutor, dengan ratusan mata kuliah daring dari berbagai kampus tersedia di platform ini, memberikan pilihan luas dan akses tak terbatas pada materi belajar bermutu. Platform ini dapat diakses melalui laman resminya di spada.kemdiktisaintek.go.id.
Dengan keberadaan SPADA Indonesia, Kemendikbudristek berupaya mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan siap menghadapi tantangan era digital, memberikan peluang bagi mahasiswa untuk belajar dari dosen dan materi berkualitas dari kampus lain, serta membantu pemerataan mutu pendidikan tinggi di seluruh Indonesia.
